Cari

PEJUANG INTELEKTUAL

Friday, 30 October 2015




Dalam masa yang sangat panjang, jatuhnya kekuatan umat islam tidak dapat dipungkiri. Dunia islam meradang akibat kolonialisme dan penyakit al-wahn dalam tubuh umat islam sendiri. Saat dimana umat islam telah kehilangan jatidiri dan ruh mereka dalam agama. Salah satu diantara penyebabnya adalah kiris ilmu pengetahuan. Meski telah berulang kali digagas dan digulirkan, wacana ilmu pengasuhan ilmu dalam kerangka konsep keilmuwan islam masih mengalami hambatan yang cukup berat.

ANTARA TOLERANSI DAN PLURALISME (2)

Tuesday, 27 October 2015


Toleransi dalam Islam
Dalam islam sudah jelas bagaimana konsep toleransi yang benar. “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imran: 19). Begitu pula dalam ayat yang lain,  “Siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran: 85) dan  “Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.” (QS al-Kafirun: 6). Dalam hadits juga dijelaskan “Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tak seorang Yahudi atau Nasrani yang mendengar seruanku, dan sampai mati tidak mengimani ajaran yang aku bawa, kecuali ia bakal masuk Neraka.” (HR Muslim).

ANTARA TOLERANSI DAN PLURALISME (1)

Monday, 26 October 2015



Jika sekarang ini ada kepala negara Islam yang mengirim surat memintai Tony Blair agar masuk Islam tentu dianggap pelecehan dan intoleransi. Bukan hanya karena mustahil Blair sudi, tapi doktrin postmodern dan teologi global ‘mengharamkan’ hal tersebut. Doktrin pluralisme agama melarang menganggap agama lain salah, dan agama sendiri paling benar, karena itu dianggap benih terorisme dan fundamentalisme.[1]

4 RUKUN KEKUFURAN MENURUT IBNUL QAYYIM

Thursday, 15 October 2015



Dalam banyak majelis, sangat sering dibahas tentang rukun iman. Bahkan sudah menjadi kewajiban dalam kurikulum setiap jenjang institusi pendidikan islam. Akan tetapi, jarang diungkapkan hal yang berlawanan dengannya, rukun kufur. Padahal, tidak kalah pentingnya untuk dijelaskan juga kepada ummat, tentang ‘lawan’ dari konsep-konsep dasar agama islam. Jika ada tauhid, lawannya adalah kesyirikan. Harus diperingatkan akan bahayanya, dan kerusakannya. Begitu pula konsep as-sa’adah, al-khayr, al-haq, dan sebagainya.

KRITIK SAINS ATAS TEORI EVOLUSI DARWIN (3)

Tuesday, 13 October 2015


Keenam, kajian antropologi dan arkeologi atau apa yang disebut dengan arkeoantropologi dan paleoantropologi. Bidang yang berhubungan langsung dengan asal-usul berbagai jenis manusia kuno, cara hidup dan pengaruh-pengaruh peninggalan mereka dalam bentuk artifak atau hasil tangan. Secara ringkasnya, secara mendasar tidak terdapat jurang perantara (significant gap) antara daya cipta dan berbudaya berbagai jenis manusia kuno terawal dengan manusia modern sekarang.

6 KRITIK SAINS ATAS TEORI EVOLUSI DARWIN (2)

Sunday, 11 October 2015



Pertama, Michael Behe. Ia adalah seorang Profesor Madya dalam bidang biokomia di Universitas Lehigh di Amerika Serikat dan pengarang Darwin’s Balck Box: The Biochemical Challange to Evolution (New York: Free Press, 1996, 307 Halaman). Ia bertolak dari hak-ikat proses biokomia yang berlaku dalam bermacam fungsi anggota badan manusia, seperti proses biokomia yang berlaku apabila mata melihat sesuatu, apabila darah dari luka yang mengalir menjadi beku, dan seperti pengangkutan bahan-bahan kimia yang berlaku dalam sel-sel kita. Setiap proses ini melibatkan proses timbal-balik. Dan interaksi dinamis yang amat teratur lagi canggih diantara berbagai macam jenis enzim dan protein, serta melibatkan berbagai unit anggota halus dalam sel-sel dalam proses pembekuan darah, dan metabolisme tubuh.[1]

6 KRITIK SAINS ATAS TEORI EVOLUSI DARWIN

Saturday, 10 October 2015



Dalam beberapa postingan sebelumnya, kita telah menyajikan bagaimana lahirnya ilmu sekuler. Salah satu diantara yang dibahas adalah teori evolusi Darwin. Untuk lebih memudahkan pemahaman kita dan sekaligus melengkapi bagaimana posisi teori Darwin, insya allah akan dipaparkan berikut. Lahirnya teori Evolusi Darwin bukan tanpa kritikan. Dalam berbagai sudut pandang, seperti Metafisika, agama, falsafah dan logika maupun dari sudut kajian sains empiris sendiri.

REVOLUSI INTELEKTUAL

Tuesday, 6 October 2015



Tidak ada peradaban yang bisa bangkit kecuali dibangun di atas tradisi ilmu. Tradisi menulis, membaca, menghafal, ceramah dan diskusi menjadi aktivitas sentral dalam struktur sosial masyarakat. Seperti itulah kondisi peradaban Islam yang terbentang dari Baghdad hingga Maroko di abad pertengahan. Masa dimana tradisi ilmu menjadi basis pengembangan masyarakat. Ribuan suffah, ma’had, madrasah, halaqah, kuttab, majlis dan berbagai institusi lainnya menjadi magnet ilmu pengetahuan. Didatangi oleh para penuntut ilmu dari berbagai penjuru. Dari institusi tersebut, lahir ratusan ulama dan cendekiawan yang menguasai al-Qur’an, hadits dan fiqh dan ilmu-ilmu seperti astronomi, kedokteran, filsafat, dan matematika, dimana mereka mampu memandu dan memberi pencerahan pada umat. Membangun pandangan tauhidi antara dunia dan akhirat.

KONSEP UNIVERSITAS DALAM ISLAM

Monday, 5 October 2015



Urgensi Rumusan Konsep Universitas
Pentingnya pendidikan tinggi secara strategis dan kultural memang tidak ternilai. Sebab, dalam sejarahnya semangat, etos kerja, dan kualitas suatu negara atau kebudayaan bersumber dari dan tercermin dalam institusi-institusi pendidikan tingginya. Ketika menebarkan pengaruh, suatu negara atau kebudayaan mengembangkan kajian-kajian intelektualnya untuk memperkenalkan khazanah dan warisan keilmuwannya. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa masalah yang melanda Dunia Muslim dalam beberapa abad belakangan ini, bersumber dari institusi-institusi pendidikan tinggi mereka, meski tersedianya sumber-sumber material dan keuangan.[1]

WAJAH UNIVERSITAS ISLAM

Sunday, 4 October 2015




Fakta sejarah membuktikan bahwa hampir semua peradaban besar dunia memiliki universitas, meski tidak menggunakan sebutan universitas. Di zaman Yunani Kuno teradapat Akademi Plato, di Cina terdapat Universitas Sang Hsiang, yang kemudian menjadi universitas Taixue dan Gouzijian (254 M), di Persia ada Akademi Gundhishapur dan Harran, di India terdapat Universitas Nalanda dan Ratnagiri (abad ke-5 M), di Syria terdapat Edessa dan monastri-monastri.[1]

5 MODEL ISLAMISASI SAINS (2)

Thursday, 1 October 2015




1.      Sakralisasi
Model sakralisasi sains memandang bahwa sains modern bernilai sekuler dan jauh dari nilai-nilai spiritualitas, sehingga harus diarahkan pada sains yang mempunyai nilai sakral. Ide ini dikembangkan oleh Sayyed Husain Nasr, dan dikembangkan oleh muridnya, Osman Bakar.
Beliau lahir tahun 1933 dan merupakan intelektual asal Iran yang menghasilkan lebih banyak waktunya di Amerika Serikat. S1 jurusan Matematika di MIT, Magister of Science dalam Geologi di Harvard University, 1956. Doktor Sejarah Sains Islam dalam memilih kosmologi sebagai studi desertasinya.[1]
 

Iklan Buku

Followers

Bincang-Bincang