Cari

MAKNA ILMU

Tuesday, 23 February 2016


Dalam satu hadits, disebutkan,
سنن الترمذي - عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ  ذُكِرَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلَانِ أَحَدُهُمَا عَابِدٌ وَالْآخَرُ عَالِمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

Dari Abu Umamah al-Bahiliy radhiyallahu’anhu berkata disebutkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang 2 orang, yang pertama adalah ahli ibadah dan yang kedua adalah orang berilmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “keutamaan orang berilmu di atas orang ahli ibadah seperti diriku di atas orang yang paling rendah di antara kalian”. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ”sesungguhnya Allah dan para malaikat dan penduduk langit dan bumi sampai semut di dalam lubangnya dan ikan-ikan di laut bershalawat kepada yang mengajarkan agama kepada manusia” (HR. Tirmidzi)



Dari semut-semut -yang tidak diketahui koloni dan jumlahnya- yang merayap dalam lubangnya. Di gunung, hutan dan lembah. Dari benua Asia, Afrika hingga Eropa. Dari Ikan-ikan di pesisir, kedalaman atau di permukaan laut. Dari samudera Antartika, Hindia hingga Atlantika. Semuanya bershalawat (mendoakan) kepada orang-orang yang berilmu.
Mengapa sampai seluruh makhluk ?.
Karena hanya orang-orang berilmu-lah yang akan melindungi alam. Hanya merekalah yang akan menjaga keseimbangan ekosistem, dan ekologi lingkungan. Karena mereka paham bahwa serangga, dan tetumbuhan yang dipotong tanpa tujuan yang jelas akan membuat dzikir mereka kepada Allah juga akan terputus. Mereka yang paham ilmu akan menjaga nilai Enchantment of Nature. Sebab alam juga hakikatnya hidup dalam pandangan Metafisis. Dalam bahasa Komunitas Pecinta Lingkungan, “Tidak mengambil kecuali gambar, dan tidak meninggalkan kecuali jejak”. Karena itu, mereka berhati-hati, bertanggung jawab dan tidak serakah terhadap alam.


Dari situ, kita bisa melihat, bahwa jika manusia tidak lagi bertindak dengan ilmu, maka yang datang adalah bencana yang juga akan membahayakan manusia yang lain. Di darat, maupun di laut.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS Ar-Rum: 41). 

No comments:

Post a Comment

 

Iklan Buku

Followers

Bincang-Bincang