Potongan-5
Apa yang Harus
Dikerjakan
Saya
tidak akan berbicara banyak tentang bagaimana merealisasikannya. Saya berikan
tantangan ini kepada para aktivis dakwah untuk berpikir, dan bekerja dalam
mewujudkannya. Karena seperti itulah aktivis. Ia punya dua potensi itu serta
daya dobrak untuk perubahan.
1.
Perkuat 3 Basis
Utama sebagai Core Player
a.
Murabbi
b.
Pengurus
c.
Kader
Kata kuncinya, pengembangan kualitas.
Tujuannya, Murabbi punya kepribadian Murabbi sejati. Halaqahnya harus
produktif.
Satu stressing, bahwa
kekurangan kita adalah membatasi pelatihan dengan ceramah dan muhadharah.
Padalah harus kita bedakan, yang mana majelis menuntut ilmu, dan yang mana
majelis pengembangan kepribadian. Jika suatu saat kita mendapati anggota tidak
mampu mengerjakan, maka jangan salahkan mereka karena kita hanya memberi
motivasi, bukan melatih (train). Kita paham bahwa bertambahnya ilmu akan
merubah cara pandang. Berubahnya cara pandang akan merubah perilaku. Tapi semua
itu tidak akan teruji sebelum angota tubuhnya meresakan secara langsung
(kinestetik). Itu berarti bahwa, pelatihan harus dikembangkan menjadi
betul-betul pelatihan. Diantara kekurangan yang lain adalah terlalu membatasi
makna ilmu dengan ilmu syar’i. Mungkin dengan alasan perkataan ulma, bahwa yang
dimaksud dengan ilmu adalah kalamullah, kalamurrasul, dan kalamu
ash-shahabah. Selain itu bukan ilmu. Lalu apakan dengan alasan itu kita
tidak perlu lagi belajar ilmu umum, karena dia bukan ilmu. Apakah kita tidak
perlu lagi belajar manajerial dan keorganisasian jika itu bukan ilmu.