Penduduk Babilonia memiliki tradisi, setiap tahunnya
mereka keluar kota beramai-ramai pada suatu hari raya yang mereka anggap
sebagai hari keramat. Berkemah dan membawa perbekalan untuk beberapa hari.
Mereka bersuka ria dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mereka
kosong dan sunyi. Mereka berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar
meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu.
"Inilah dia kesempatan yang kunantikan."
kata hati Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi
senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang berkicau, suara
daun-daun pohon yang gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah
kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah
ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung
yang terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Dihancurkannya patung-patung
dengan kapak yang berada di tangannya. Dan beliau meningglkan Patung yang besar
secara utuh. Pada lehernya, Ibrahim mengalungkan kapak.