Cari

FUTUR OH FUTUR…

Monday 27 February 2012

malas datang pengajian tiap pekan karena banyak alasan

kuliahlah, lelahlah, kerjalah, sibuklah, inilah, itulah



jarang baca buku Islam, karena sedang suka koran

dulu tilawah tidak pernah ketinggalan

sekarang satu lembar sudah lumayan

tilawah sudah tidak berkesan

nonton film korea, malah ketagihan





futur oh futur…

sholat malam mulai tidak teratur

ba'da shubuh jarang tafakkur

salam kanan kiri, kembali mendengkur

apalagi waktu libur, sampai hampir dzuhur



perut semakin buncit, karena pangsit

kalo infaq mulai sedikit karena virus pelit

shaum sunnah serasa sulit

karena takut perut terlilit



futur oh futur…

tak lagi pandai bersyukur, disanjung jadi senang, dikritik jadi murung



inilah futur…

malas mengurus dakwah, musyawarah jadi ogah

orang lain dibikin susah, rajin bikin ikhwa marah

karena pinjam sandal bagai dijarah

eh…malah…sedikit muhasabah

ditambah lagi sering mengghibah



ini memang futur…

Mengapa kita futur......???

mengapa tidak ada satu ikhwa pun yang menegur dan menghibur??

kenapa batas-batas mulai mengendur??

pura-pura dan basa basi tumbuh subur??

Gosip dan majelis sia-sia menjamur??

kenapa kita sudah tidak jujur??

kenapa ukhuwah di antara kita sudah mulai luntur??

Sementara kita hanya pandai bertutur??







kita tahu inilah futur!

sedikit dzikir, kebanyakan tidur

belajar ngawur, IP pun jadi hancur

saudara-saudara tak ada yang tegur.



Akhirnya...
hati beku, otak ngelantur

lisan ngawur, agenda diulur,

mikirin orang selalu hancur, diri sendiri tak pernah diukur



angan-angan duduk di kursi goyang,

perut kenyang, hati melayang

mulut sibuk ngomongin orang

aib sendiri tidak terbayang



bangun qiyam sering ditinggal

otak bebal banyak mengkhayal

sudah lupa yang namanya ajal



futur oh futur…

sudah sok tahu, senang dipuji

ngomong sok suci, kayak murrabi

nggak ngaca diri sendiri



futur oh futur…

Orangnya jadi gegabah

petantang petenteng merasa gagah

mengaku-ngaku diri ikhwah kalau muhasabah

sadarlah… diri ini nggak beda sama sampah



Ya Allah..

berikan hambaMu ini pelipur

agar kita tidak semakin futur

apalagi sampai tersungkur...










Sebuah Puisi Karya

Abu Fath el_Faatih

Diadopsi dari “ane lagi futur”,

Muhammad Raditya Nugraha

No comments:

Post a Comment

 

Iklan Buku

Followers

Bincang-Bincang