Adalah Francis Fukuyama, seorang ilmuwan berpengaruh di Barat melontarkan pemikirannya dalam artikel di jurnal Interest 1989 yang berjudul The End of History? Ia mengatakan bahwa setelah Barat menemukan rival ideologinya, monarki herediter, fasisme, dan komunisme, dunia telah mencapai satu konsensus yang luar biasa terhadap demoktrasi liberal. Ia berpendapat bahawa demokrasi liberal adalah semacam titik akhir dari sebuah evolusi ideologi atau bentuk final dari bentuk pemerintahan. Dalam hal ini Fukuyama sepertinya memaksakan bangsa-bangsa non-Barat untuk mengikuti jejak langkah Barat dan menagdopsi demokrasi liberal sebagai ideologi negara.
Tesis Fukuyama ini banyak dikritik para pemikir. Kritik mereka didasarkan pada adanya dua kubu peradaban Barat yang keduanya ingin menjadi super power in the word, Amerika dan Eropa. Salah satu insiden yang menimbulkan gap di antara mereka adalah invasi AS atas Irak. Sehingga Thomas L Friedman dan Jonh Bilt (PM Swedia) bertanya, inikah akhir peradaban Barat? Begitu juga dengan Charlest A Kupchan, mengatakan bahwa perang peradaban mendatang terjadi antara Amerika dan Eropa.